Pages

Kamis, 14 Agustus 2008

Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU
Latar Belakang
Biji-bijian dari banyak spesies tidak akan berkecambah pada keadaan gelap, biji-biji itu memerlukan rangsangan cahaya. Karena itu kelihatannya perkecambahan yang dikendalikan cahaya merupakan satu adaptasi tanaman yang tidak toleran terhadap penaungan. Cahaya sendiri memiliki suatu intensitas, kerapatan pengaliran atau intensitas menunjukkan pengaruh primernya terhadap fotosintesis dan pengaruh sekundernya pada morfogenetika pada intensitas rendah, tetapi sebagian memerlukan energi yang lebih besar (Mancinelli dan Rabino, 1987). Ekologi tanaman dalam kaitannya dengan intensitas cahaya diatur oleh dua hal yaitu :
  • Penempatan daun dalam posisi dimana akan diterima intersepsi cahaya maksimum. Berarti diatas kanopi dan didalam komunitas yang kompleks sebagian besar daun tesebut tidak dapat mencapainya. Karena itu sebagian besar dari daun akan berada pada intensitas cahaya yang kurang dari yang dibutuhkan.
  • Fotosintesis dimaksimumkan untuk energi yang diterima, dengan anggapan keadaan ini menjadi dibawah titik jenuh cahaya untuk fotosintesis normal, sehingga tetap dalam kesinambungan neto karbon yang positif (pengikatan CO2 untuk fotosintesis lebih besar daripada jumlah yang dikeluarkan pada respirasi dan hasil karbohidrat). Sehelai daun yang berada pada keseimbangan C yang negative akan memerlukan gula yang diambil dari sisa tanaman dan akan mengurangi ketegaran secara menyeluruh.
Adanya penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya. Sedang cahaya sangat dibutuhkan untuk :
  •             Pembentukan zat warna hijau (chlorophyll),
  •             Pertumbuhan tanaman dan kwalitas daripada produksi. Tanaman yang kurang cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan memanjang.
Setiap jenis sayuran menghendaki syarat-syarat yang sangat berlawanan, ada suatu jenis yang menghendaki penyinaran panjang, ada pula yang pendek. Yang dimaksud penyinaran panjang ialah lebih dari 12 jam, sedang penyinaran pendek kurang dari 12 jam.
Ketersediaan cahaya bagi pertumbuhan tanaman sangat bermanfaat, karena beberapa proses dalam perkembangan tanaman dikendalikan oleh cahaya, yang antara lain adalah


~ Perkecambahan
~ Perpanjangan batang
~ Membukanya hypocotyls
~ Sistesis klorofil
           ~ Gerakan batang
           ~ Gerakan daun
           ~ Pembukaan bunga
           ~ Dormansi tunas


Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
Hipotesis
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah biji kacang hijau. Pemberian cahaya dapat menghambat pertumbuhan kecambah tetapi, daun akan berkembang baik dan berwarna hijau.
Variabel-Variabel
  • Variabel Bebas : Cahaya.
  • Variabel Terikat :Perkecambahan biji kacang hijau, yang salah satu indikatornya adalah tinggi kecambah kacang hijau dan berkembangnya daun.
  • Variabel Kontrol : Kapas, air, kualitas biji kacang hijau, kelembapan, dan suhu, semuanya dibuat sama.
Alat dan Bahan
  • 2 buah gelas aqua,
  • Kapas secukupnya,
  • Mistar,
  • Alat tulis,
  • Kertas label,
  • Kamera,
  • Biji kacang hijau,
  • Air secukupnya.
             Langkah Kerja
  1. Rendam biji kacang hijau yang berkualitas baik selama 24 jam.
  2. Siapkan 2 buah gelas aqua.
  3. Masukkan kapas basah secukupnya ke dalam masing-masing gelas aqua.
  4. Masukkan 5 biji kacang hijau ke dalam masing-masing gelas aqua.
  5. Beri label pada masing-masing gelas aqua tersebut yaitu, “GELAP” dan “TERANG”.
  6. Letakkan 2 gelas aqua tersebut pada kondisi lingkungan yang berbeda yaitu di tempat gelap dan terang.
  7. Setelah 1 hari amati perkembangannya.
  8. Ukur panjang batang, jumlah daun, dan panjang daun yang terbentuk (dalam cm) dengan menggunakan mistar.
  9. Catat hasil perkembangan tumbuhan biji kacang hijau tersebut selama 7 hari berturut-turut dan amati perkembangannya.
Data
Hari Ke -
Panjang Batang(cm)
Jumlah Daun
Panjang Daun(cm)

Gelap
Terang
Gelap
Terang
Gelap
Terang
1.
-
-
-
-
-
-
2.
1,4
1,2
-
-
-
-
3.
2,4
2,1
-
-
-
-
4.
5
3,8
-
2
-
2
5.
7
6
-
2
-
2,3
6.
12,1
9
2
2
0,2
2,8
7.
17,3
12
2
2
0,3
3,8
            Analisis Data
  1. Tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap dan terang sama-sama tumbuh pada hari ke-2 tetapi, pada tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat yang gelap, lebih tinggi daripada kacang hijau yang tumbuh di tempat terang (Gelap = 1,4 cm, Terang = 1,2 cm).
  2. Pada hari ke-4 daun telah muncul pada tanaman yang tumbuh di tempat terang, dengan jumlah daun 2 dan panjangnya 2 cm. Sedangkan, tanaman yang berada di tempat gelap daunnya masih belum tumbuh.
  3. Pada hari ke-6 daun telah muncul pada tanaman yang tumbuh di tempat gelap, tetapi warnanya berbeda dengan tanaman yang berada di tempat yang terang. Di tempat yang terang, daunnya berwarna hijau segar, tetapi yang berada di tempat gelap berwarna kuning.
             Kesimpulan
  1. Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.
  2. Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis.
  3. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar.
  4. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar.
  5. Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi.
  6. Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk).
  7. Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.
              Daftar Pustaka
                        Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta:Erlangga.
AAK. 1992. Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran.Yogyakarta : KANISIUS.
Heddy, Suwasono.1996. Hormon Tumbuhan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Purbayanti E.D dan Sri Andani. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
www. google.com



1 komentar:

Unknown mengatakan...

wa makasi bgt ya, jd ngbantu ni ngerjain Biologi, bis sm psis si,.

Posting Komentar

jejak dari...