Hmmm.. baru tau kata “Sotoji” dari twitternya @nengbiker. Trus buka Linknya. Eh, ternyata ada event lomba untuk review produk Sotoji.Apa sih Sotoji? Sotoji tuh singkatan dari Soto Jamur Instan. Awalnya heran juga, jamur dibikin soto? biasanya soto tu pake daging ayam atau daging sapi. Lha ini kok jamur? bikin penasaran aja deh. Akhirnya nyoba bwat dapetin sample gratisannya, tinggal daftar di deblogger trus ngisi formulir pemesanan sample. Beberapa hari kemudian sampailah tu soto instan di rumah. Tapi rintangan belum berakhir untuk nyobain Sotoji karena selama bulan maret ini aku PKL di Desa Gubugklakah (± 26 Km dari Gunung Bromo). Akhirnya dengan modal nekat, aku balik ke rumah buat nyobain Sotoji.
Sesampainya di rumah, langsung bikin Sotoji. Cara masaknya gampang banget deh. Tinggal direbus sohun dan jamur tiram gorengnya. Masukkan bumbu-bumbu di mangkok, lalu tambahkan rebusan sohun dan jamur tiram goreng beserta kuahnya.Ini nih penampakan original Sotoji setelah dimasak.
Waktu nyobain Sotoji tuh aroma dan rasa dari sotonya terasa banget, bihunnya enak, tekstur dari jamurnya kenyal seperti daging ayam, porsinya juga pas. Pokoknya MAK NYUS!!
Kandungan Gizinya gimana?
Menurut Karya Tulis Ilmiah yang aku baca. Jamur tiram pada Sotoji tuh mempunyai banyak kandungan gizi. Berikut rincian kandungan gizi jamur tiram putih segar per 100 gram.
Jenis Zat Gizi | Kandungan Gizi (Gram) |
*Energi Protein Serat Lemak Abu Karbohidrat Kalori Kalsium Zat besi Fosfor Vitamin B1 Vitamin B2 Vitamin C Niacin | 245 Kalori 13,80 3,50 1,41 3,60 61,70 0,41 32,90 4,10 0,31 0,12 0,64 5,00 7,80 |
Sumber : FAO, 1992 dalam Fadilah, N., 2010. * Andoko, A., 2002
Jamur tiram putih itu jenis jamur kayu yang memiliki kandungan gizi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya. Jamur tiram putih mempunyai kadar protein yang tinggi dengan asam amino yang lengkap. Asam amino essensial pada jamur tiram putih hampir sama dengan asam amino essensial telur ayam dimana asam amino telur ayam digunakan sebagai patokan dalam menentukan mutu protein. Sedangkan nilai total asam amino essensial pada daging ayam kurang dari nilai total kandungan asam amino essensial jamur tiram putih yaitu sebesar 34,2 g/100 g protein (Kinsman et al, 1994). Daya cerna jamur tiram putih cukup tinggi yaitu 89% (Rinjani, 2010). Tingginya asam amino serta daya cerna yang terkandung dalam jamur tiram putih menjadikan jamur tiram putih sebagai sumber protein nabati yang dianjurkan (Elang, M dan Yadi, M., 2010).
Jadi, tulisan di kemasan Sotoji yang tinggi serat dan protein nabati tu gak bohong.
Manfaatnya Apa?
Jamur tiram putih dikenal sebagai makanan non kolesterol, sangat cocok bagi mereka yang pantang makan daging (vegetarian) atau yang sedang melakukan diet. Khasiat jamur tiram putih sebagai obat dalam kesehatan adalah untuk mencegah beberapa penyakit, seperti anemia, anti tumor, mencegah kanker, mencegah hipertensi, menurunkan kolesterol darah, mencegah penyakit diabetes mellitus. Selain itu jamur tiram putih sama sekali tidak memberi dampak negatif bagi tubuh ketika banyak mengonsumsinya. Hal ini berbeda sekali dengan sumber pangan dari sumber protein hewani (Elang, M dan Yadi, M., 2010).